Pertama kali baca karya Banana Yoshimoto-sensei "Rumah Tepi Danau"

"Mengapa kami begitu jauh terpisah, bahkan ketika kami sedang bersama?"
-Banana Yoshimoto-
Hai! apa kabar? Aku harap kalian semua saat ini dalam kondisi sehat. Sudah lama aku ingin membuat postingan ini, tetapi baru sekarang aku memiliki waktu menulis. Aku membeli dua buku baru berjudul Rumah Tepi Danau dan Kota Kucing dan Kisah-kisah Lainnya. Awalnya aku hanya mengincar buku Kota Kucing dan Kisah-kisah Lainnya yang masih baru, tetapi penjualnya menawarkan buku preloved miliknya dan aku melihat buku ini dalam salah satu buku yang ia jual... akhirnya aku juga membeli buku ini.

 
Judul : Rumah Tepi Danau
Penulis : Banana Yoshimoto
Penerbit : Odyssee Publishing
Alih Bahasa : Dewi Martina
Tahun Terbit : Cetakan pertama, Juli 2019
Ukuran : 13 x 19 cm
Tebal Buku : 160 halaman
Harga : Rp 65.000
Sinopsis :
Selain menampilkan fitur-fitur yang membuat Banana Yoshimoto terkenal—karakter tokoh-tokohnya yang hidup dan unik, prosa sederhana namun bernuansa, plotnya yang ketat dengan langkah-langkah yang optimis—Rumah Tepi Danau (The Lake) juga merupakan salah satu buku paling misterius yang pernah ditulisnya.

Mengisahkan seorang wanita muda yang berprofesi sebagai seniman mural di Tokyo. Dia mendapati dirinya terlalu sering berdiri di depan jendela apartemennya, hingga menyadari bahwa ada seorang pemuda yang juga selalu berdiri di depan jendela di apartemen seberang.

Mereka akhirnya bersama, menjalani romansa yang cenderung ragu, hingga ia menyadari bahwa pemuda itu adalah korban trauma masa kecil. Mereka berdua lalu mengunjungi dua temannya yang hidup di rumah tepi danau yang indah. Di sanalah ia mulai mengumpulkan serangkaian petunjuk yang menuntunnya ke tragedi masa silam. Tragedi yang berhubungan dengan kultus agama yang aneh...

Gema dari kultus Aum Shinrikyo (kelompok yang melepaskan serangan gas beracun di jaringan kereta bawah tanah Tokyo) yang terkenal, sangat terasa dalam novel ini, membuat Rumah Tepi Danau menjadi novel paling kuat yang pernah ditulis oleh Banana Yoshimoto.
 
🌲🌲🌲

Menurutku pribadi ceritanya terlalu singkat dan klimaksnya kurang greget, walaupun begitu ceritanya cukup manis dan hangat, aku beri nilai 3,8 dari 5 bintang. Ini cerita yang sama sekali baru dan berbeda untukku, terasa aneh tapi menarik disaat yang sama. Buku yang aku miliki merupakan cetakan pertama dengan kover lama, sekarang kovernya sudah diganti dengan kover baru. Ada beberapa tipo dalam buku ini, tapi tidak terlalu berpengaruh saat membaca buku ini. Penulis menggambarkan setiap tokohnya menjadi sedemikian menarik, unik, dan karakternya tetap konsisten sampai akhir cerita. Maknanya sangat dalam, mengenai cinta tanpa syarat, aku yang tidak romantis ini bisa merasakan dalamnya cinta dalam kisah ini. Buku ini sangat ringan, tidak membuat tanganku pegal sama sekali (buku Kota Kucing dan Kisah-kisah Lainnya juga tergolong ringan, mungkin karena pengaruh ketebalan dan bahan pembuat bukunya). Ceritanya terasa begitu padat dan kompleks, secara keseluruhan aku menyukai buku ini.

Buku ini sepertinya masuk kategori dewasa (mungkin kategorinya +17), jadi untuk yang belum cukup umur lebih baik menunda untuk membaca buku ini. Buku ini cocok untuk kalian yang mencari kisah romantis, literatur Jepang, atau bacaan yang ringkas.

Rumah Tepi Danau adalah karya Banana Yoshimoto-sensei pertama yang kubaca, aku harap buku beliau yang lain akan semenarik atau lebih menarik dari buku ini. Sekarang aku sedang mencari buku karya Banana Yoshimoto-sensei lainnya yang berjudul Kitchen (sebelumnya diterjemahkan oleh Penerbit Gramedia), Kitchen menjadi sangat terkenal di kalangan ARMY (fans grup BTS) setelah dibaca oleh RM. Herannya, aku tidak dapat menemukan Kitchen di e-commerce manapun. Kabar baiknya buku tersebut sedang di proses di Penerbit Haru tetapi kemungkinan baru akan diterbitkan tahun depan, sepertinya aku masih harus bersabar untuk membaca Kitchen.
 
-Alicia 💕-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Neko Atsume!

Misteri Gadis Yugoslavia dalam 'Goodbye Fairy'