Being Henry David: Petualangan mencari memori yang hilang

"Mata kosong patung Thoreau tidak mengatakan apa pun kepadaku tentang menyedot sumsum kehidupan atau menikmati hari ini. Yang mata itu katakan justru adalah: apa yang sedang kau lakukan, Hank, mengizinkan dirimu menikmati hidup yang bukan milikmu? Apakah kau sudah menjadi sedemikian egois hingga kau lupa sama sekali tentang adikmu?"
"Tidak, Hailey. Semuanya tidak baik-baik saja. Semuanya buruk, lebih buruk daripada yang bisa kau bayangkan."
-Cal Armistead-

Hallooo!!! Aku baru saja membeli novel baru dari Penerbit Spring berjudul Being Henry David karya Cal Armistead. Aku sangat menyukainya, ada rasa puas dan lega yang timbul setelah aku selesai membacanya. Mungkin kalian hanya butuh waktu beberapa jam untuk menyelesaikannya, tetapi aku membutuhkan waktu 4 hari karena aku hanya bisa membacanya saat berangkat dan pulang kerja (aku butuh sedikit usaha ekstra untuk membaca karena waktuku sangat terbatas 😂).

Judul  : Being Henry David
Penulis  : Cal Armistead
Penerbit  : Penerbit Spring
Tahun Terbit  : Cetakan pertama, September 2016
ISBN  : 978-602-71505-7-7
Ukuran  : 13 x 19 cm
Tebal Buku  : 256 halaman
Sinopsis  :
'Hank' tersadar di Stasiun Penn, New York tanpa
ingatan. Pemuda berumur tujuh belas tahun itu
tidak tahu namanya, siapa dirinya, dan dari
mana ia berasal. Satu-satunya petunjuk yang ia
miliki adalah sebuah buku berjudul 'Walden'
karya Henry David Thoreau yang ada di
tangannya.

Menggunakan buku itu, ia mencoba mencari jati
dirinya. Dapatkah ia mengingat kembali siapa
dirinya?

Atau lebih baik ia tidak mengingatnya sama
sekali?

Pembatas buku dari Spring selalu lucu-lucu...

Aku ingin memberi nilai 4,7 dari 5 bintang. Aku sungguh menyukai novel ini, rasanya sangat menyenangkan membacanya. Sebenarnya masih ada beberapa pertanyaan yang masih mengganjal di benakku saat ini, tapi karena inti dari ceritanya sudah tersampaikan dengan baik rasanya aku tidak akan mempermasalahkannya lagi. Bahasanya sangat ringan, aku tidak punya keluhan apapun tentang bahasa yang digunakan. Menurutku ceritanya terlalu singkat dan padat, walaupun begitu penulis dapat membuat setiap paragrafnya menjadi sangat efektif, aku rasa tidak ada satu pun paragraf yang terbuang percuma untuk menjelaskan penjelasan yang tidak penting.

Sepertinya sang penulis mendapat inspirasinya setelah membaca 'Walden' dan beberapa karya lain dari Henry David Thoreau atau mungkin saja sang penulis memang merupakan fansnya, dan berkat sang penulis aku sekarang jadi ingin sekali membaca 'Walden'. Penulis juga banyak mengutip kalimat dari Henry David Thoreau sebagai penuntun 'Hank' yang sedang mencari jati diri dan makna hidupnya. Ada beberapa kalimat dari Henry David Thoreau yang dikutip ke dalam novel ini dan ingin kubagikan di sini.
"Aku menyadari bahwa menyendiri adalah bagian terbaik dari waktu. Ditemani, walaupun dengan sahabat terbaik, akan segera melelahkan dan lenyap. Aku sangat menyukai kesendirian. Aku tidak pernah menemukan sahabat yang setia seperti kesendirian."
"Aku pergi ke hutan karena aku ingin hidup bebas, untuk menghadapi hanya fakta-fakta penting dalam hidup, dan melihat jika aku tidak bisa belajar dari apa yang akan diajarkannya, dan tidak, ketika aku akan mati, menyadari bahwa aku belum menjalani kehidupan."
"Jika kau membangun istana di udara, karyamu tidak akan lenyap. Di sanalah harusnya mereka berada. Sekarang bangunlah fondasi di bawahnya,"
"Lebih daripada cinta, daripada uang, daripada ketenaran, berikan aku kebenaran sebagai kekayaan yang sejati."
"Jika seseorang melangkah untuk meraih mimpinya dengan penuh percaya diri, dan berusaha keras menjalani hidup seperti yang dia bayangkan, dia akan menemui kesuksesan dalam kehidupannya sehari-hari."
"Saat kita kehilangan dunia, barulah kita mulai menemukan diri kita sendiri."
"Hari hanya terbit jika kita terbangun dari tidur. Ada banyak hari ke depan yang akan terbit. Matahari hanyalah bintang pagi."
Aku banyak mengangguk saat membaca novel ini, tanda sangat setuju dengan berbagai kutipan bermakna yang tertulis di dalamnya. Banyak nilai positif yang aku dapatkan dari novel ini (sekaligus sindiran keras untukku yang beberapa hari lalu sempat berpikir untuk kabur dari masalah... hahaha! Buku ini menyadarkanku agar segera menyelesaikan masalahku sebelum menjadi hal yang lebih buruk). Aku merekomendasikan novel ini untuk kalian yang mungkin saat ini sedang dalam pergumulan menghadapi masalah hidup, sedang dalam misi pencarian jati diri, atau sekadar mencari bacaan ringan dan tidak terlalu tebal.

-Alicia♡

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Neko Atsume!

Pertama kali baca karya Banana Yoshimoto-sensei "Rumah Tepi Danau"

Misteri Gadis Yugoslavia dalam 'Goodbye Fairy'